Sebagai daerah penghasil bijih timah terbesar nomor dua di dunia, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kini tengah fokus menyulap lahan bekas tambang timah menjadi lahan produktif sebagai upaya mendorong perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Kegiatan pemanfaatan lahan bekas pertambangan timah menjadi lahan produktif digerakkan langsung oleh Pemda Provinsi Kepulauan Babel yang bekerja sama dengan PT Timah Tbk.
Pemerintah daerah bersama perusahaan plat merah ini mengubah lahan bekas tambang ini menjadi sawah, pengembangan palawija, peternakan sapi, pelestarian flora dan fauna, dan sebagai destinasi wisata baru yang nantinya bisa menggaet menggaet para wisatawan.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang menyatakan, pemerintah provinsi akan terus fokus menginisiasi pemanfaatan lahan bekas penambangan timah untuk mendorong perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Penyelamatan Lingkungan dengan Reklamasi dan Pascatambang
Di samping itu, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) juga memanfaatkan lahan ekstambang di Babel untuk budi daya jambu mete, sorgum, porang, jahe merah dan komoditas yang mendukung sektor pertanian.
“Kita mendorong petani menekuni usaha pertanian ini, karena harga jualnya sangat bagus seiring tingginya permintaan pasar dalam dan luar negeri,” kata Erzaldi.