Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengungkapkan salah satu inisiatif utama Indonesia terkait kerja sama transisi energi ASEAN adalah siap memprakarsai pendirian Clean Coal Technology, Centre of Excellence (CCT COE) yang berlokasi di Sentra Teknologi Batubara Palimanan, Jawa Barat.
Clean Coal Technology (energi batubara ramah lingkungan) merupakan inovasi teknologi dalam pengolahan batubara yang diyakini bisa mengurangi kadar emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran batubara.Â
Selain itu, Clean Coal Technology (CCT) juga dikembangkan untuk bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari pemakaian batubara.
Meskipun Clean Coal Technology (CCT) tidak sepenuhnya menghilangkan emisi menjadi nol atau mendekati nol, namun bisa mengurangi emisi dari beberapa polutan dan limbah serta peningkatan energi yang dihasilkan dari tiap ton batubara.Â
Dengan demikian, teknologi CCT untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan
Gagasan pendirian Clean Coal Technology diawali saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menghadiri rangkaian pertemuan ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-38 yang dilaksanakan secara virtual, Kamis hingga Jumat (19/11 – 20/11).
Dalam pertemuan tersebut, Arifin menyampaikan perlunya transisi energi ASEAN yang tidak hanya berfokus pada peralihan bahan bakar fosil ke energi terbarukan, namun juga peralihan ke pilihan energi dan teknologi yang lebih bersih serta terjangkau.
Baca Juga: 5 Alasan Batubara Jadi Primadona Sumber Energi Listrik
Menurut Arifin, keberadaan CCT COE penting untuk meningkatkan kerja sama internasional, termasuk kolaborasi penelitian dan pengembangan dan transfer teknologi, tidak hanya untuk Indonesia namun negara anggota ASEAN lainnya juga.Â