PT Kideco Jaya Agung optimis dalam melihat profit prospek bisnis pasca melesatnya Harga Batubara Acuan (HBA) ke angka US$ 100,33 per ton pada Juni 2021 atau naik US$ 10,59 per ton dibandingkan dengan bulan Mei 2021 yang hanya sebesar $89,74 per ton.
Ditengah melesatnya harga batubara ini, sejumlah perusahaan terkait dengan bisnis tambang batubara pun berharap banyak. Salah satunya, PT Kideco Jaya Agung yang masih menaruh asa.
Dengan melesatnya profit harga batubara, diharapkan kondisi ini menjadi tren yang stabil sehingga Kideco bisa lebih mantap dalam menentukan strategi dalam mengelola bisnis.
Tidak hanya itu, Kideco juga masih berpegang pada target kinerja operasional yang telah dicanangkan sebelumnya.
Pada tahun 2021 ini, PT Kideco Jaya Agung memiliki target volume produksi batubara sebesar 30 juta ton dari total 31,4 juta ton target induk usahanya, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY).
Optimisme Kideco terhadap estimasi capital expenditure (capex) pada tahun 2021 ini mencapai US$ 130 juta, meningkat dibandingkan alokasi capex pada tahun 2020 lalu yang hanya sebesar US$100 juta.
Capex tersebut berasal dari sumber pendanaan kombinasi antara kas internal perseroan dan pinjaman perbankan.
Baca Juga : Induk Usaha Kideco Tingkatkan Produksi Batubara di 2021
Saat ini, Kideco juga menjadi satu-satunya pemberi kerja yang dilayani oleh usaha jasa pertambangan PT Samindo Resources Tbk (MYOH), yang kontrak kerjanya masih berlaku hingga 2023 mendatang.
Terkait dengan penjualan batubara, komposisi ekspor masih mendominasi penjualan Kideco yang jumlahnya mencapai 67% dari total penjualan.