Manusia sudah sejak lama menggunakan batubara sebagai sumber energi dan bahan baku industri. Namun pertanyaannya, kamu sudah tahu batubara berasal dari apa? Dan bagaimana sesungguhnya batubara ini terbentuk?Â
Batubara terbentuk dari tumbuhan yang mati, terkubur dan mengalami proses pembatubaraan (coalification), yaitu proses pemadatan dan pemanasan yang menjadikannya batuan sedimen.
Pada dasarnya batubara berasal dari tumbuhan yang memfosil. Dari semua batubara yang ada di bumi, persentase tertinggi berasal dari rawa. Oleh sebab itu, tambang batubara selalu berada di lingkungan gambut.
Saat tanaman mati di lahan basah, tanaman tertutup air dan terlindung dari oksigen. Maka tumbuhan itu kemudian tidak membusuk secepat di tanah kering.Â
Namun tanaman menumpuk menjadi lapisan gambut di dasar rawa yang basah. Lapisan gambut ini merupakan rumah bagi serangga, jamur, bakteri, yang semuanya membantu proses pembatubaraan.Â
Proses batubara terbentuk ini tidak semudah yang dibayangkan. Setiap satu lapisan batubara terbentuk ratusan atau ribuan tahun. Sebagian besar batubara berumur antara 60 juta dan 300 juta tahun.
Proses pembatubaraan dimulai dengan tanah gambut harus ditutupi oleh materi anorganik, seperti lumpur dari delta sungai yang luas yang kemudian akan menjadi sistem pengendapan.Â
Seiring waktu geologi, gambut akan terkubur lebih dalam. Selama ribuan tahun, gambut terurai dan berangsur-angsur berubah menjadi batubara akibat tekanan dan panas.Â
Tekanan membuat gambut menjadi padat dan panas mengatur ulang molekul yang ada pada tumbuhan, seperti karbohidrat, selulosa dan melepaskan oksigen serta hidrogen, lalu meninggalkan karbon dan elemen lainnya.Â
Batubara yang terkubur sangat dalam mengalami temperatur yang lebih tinggi karena letaknya yang lebih dekat dengan inti bumi. Namun panas juga bisa muncul ke permukaan bumi melalui gunung berapi, mata air panas dan geyser.
Tekanan dan panas tersebut menentukan peringkat batubara. Lignit adalah jenis batubara peringkat terendah. Batubara ini masih mengandung bagian tanaman yang dapat dikenali.
Kemudian batubara bitumen dan subbituminus yang telah dipadatkan dan dipanaskan hingga menjadi keras tetapi masih mengandung bagian tanaman yang dikenali pula.Â
Batubara antrasit merupakan batubara peringkat tertinggi dan langka karena memiliki bentuk yang halus dan berkilau. Batubara ini telah dipanaskan sampai cair dalam proses yang disebut metamorfisme.Â
Namun penggunaan batubara menghasilkan karbon dioksida dua kali lebih banyak per kilowatt jam daripada gas alam dan 90 kali lebih banyak daripada tenaga angin.
Demikianlah penjelasan mengenai bahan pembentuk batubara dan proses pembentukan batubara. Semoga bermanfaat ya. Â