Senin, Oktober 7, 2024
MinerbaBatubaraPenguatan Harga Batubara Topang Kinerja Indika Energy

Penguatan Harga Batubara Topang Kinerja Indika Energy

Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk (INDY), Ricky Fernando mengungkapkan tren penguatan harga batubara global sejak Juni 2021 berpotensi topang kinerja Indika pada tahun 2021.

Ricky juga menjelaskan penguatan harga batubara ini memang berdampak positif pada kinerja perusahaan yang membuat harga jual rata-rata salah satu anak usaha Indika, yakni Kideco pada kuartal kedua tahun 2021 meningkat dibandingkan harga jual rata-rata di kuartal pertama.

Seperti diketahui, harga batubara tengah mengalami tren penguatan sejak awal tahun ini. Pada Jumat (25/6), harga batubara ICE Newcastle kontrak pengiriman Juli 2021 berada di level US$ 131,1 per ton.

Indika optimis dengan adanya penguatan harga batubara ini akan mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Indika juga akan terus mengamati perkembangan harga batubara.

Baca Artikel  Mengenal 5 Cara Pengolahan Emas Non Merkuri

Untuk meningkatkan kinerja Indika, perusahaan telah menyiapkan strategi untuk merealisasikan target produksi batubara nya pada tahun ini yang mencapai 31,4 juta ton.

Dari target tersebut, 30 juta ton nya berasal dari Kideco dan 1,4 juta ton nya berasal dari anak usaha Indika yang lain, yakni PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

Peningkatan kinerja Indika pada tahun ini memang sudah terlihat dari meningkatnya realisasi produksi batubara yang mencapai 15,1 juta ton hingga akhir Mei 2021.

Baca Juga: Bangga! Kideco Bangun PLTS di Kalimantan Timur

Anak usaha Indika, yaitu MUTU juga menunjukkan peningkatan produksi menjadi 0,8 juta ton hingga akhir Mei 2021.

Tidak hanya itu, Indika juga akan meningkatkan kinerjanya dengan terus melakukan diversifikasi bisnis. Saat ini Indika sedang terus mengupayakan bisnis di sektor non batubara.

Baca Artikel  Jurusan Teknik di Indonesia, Dari Nuklir Sampai Pertambangan

Kinerja Indika pada diversifikasi bisnis tersebut merambah pada sektor tambang emas, seperti akuisisi nya terhadap perusahaan tambang emas di Luwu, Sulawesi Selatan milik Nusantara Resources Limited (NUS), serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer