Proses Pembentukan Batubara Disebut di Al-Quran
Batu bara adalah sebuah barang tambang yang sangat bermanfaat sebagai penghasil energi listrik, bahan bakar hingga alat transportasi.
Jauh sebelum masyarakat industri mengenal dan memanfaatkan batu bara, juga ilmu pertambangan berkembang menjelaskan bagaimana proses batu bara terbentuk, firman Allah SWT telah menjelaskan asal muasal batu bara yang terjadi dari proses pelapukan tumbuhan.
Allah berfirman melalui surat Al-‘Ala “Dan yang menumbuhkan tumbuhan, lalu dijadikan-Nya tumbuhan itu kering kehitam-hitaman,” (QS. Al-‘Ala: 4-5).
Banyak ilmuwan muslimin menafsirkan ayat tersebut adalah penjelasan dari bagaimana batu bara terbentuk.
Imam As Tsa’labi mengatakan, “al Mar’aa” adalah tumbuh-tumbuhan baik berwarna hijau, kuning, merah dan putih, “ghutsa’” bermakna kering dan usang, “ahwaa” adalah hitam (Al Kasyfu wal Bayaan).
Ibnu Athiyah mengatakan “al mar’aa” adalah tumbuhan, “ghutsa’ ” tumbuhan yang kering dan telah tercerai berai, “ahwaa” adalah hitam (Al Muharror Al Wajiiz), Imam Al Qurthubi mengatakan “Ahwa” adalah hitam. (Tafsir Al Qurthubi).
Kata “ahwa” yang bermakna hitam, adalah ungkapan yang sangat cermat yang digunakan Alquran untuk menjelaskan akhir dari perjalanan proses penggambutan tumbuh-tumbuhan.
Baca Juga: Sejarah Batubara di Tanah Borneo
Dan ditemukannya batu bara hitam yang ternyata berasal dari tumbuhan yang mengalami proses pelapukan.
Jika kita bandingkan dengan teori modern yang berkembang mengenai batu bara ada dua teori besar yang menjelaskan pembentukan batu bara.