Tahukah kamu bahwa selain bersinergi dengan alam, ternyata menanam kembali berbagai tanaman lokal menjadi salah satu langkah yang paling berpotensi tinggi dalam menyelamatkan lahan eks-tambang?
Sebelum lebih jauh memahaminya, terlebih dahulu kamu perlu mengetahui sejumlah alasan lengkap mengapa pemulihan dan penyelamatan terhadap lahan eks-tambang perlu dilakukan perusahaan tambang.
Pada dasarnya operasi tambang akan membuat keadaan lingkungan berubah secara signifikan. Selain itu, dampak dari penambangan tidak hanya merusak lingkungan, tapi turut berdampak pada daerah-daerah di sekitarnya.
Misalnya kandungan logam berat di tanah berpotensi masuk ke lingkungan perairan. Hal ini membuat terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas air.
Belum lagi hilangnya habitat dan keragaman hayati, merubah bentang alam, serta gangguan keamanan dan kesehatan masyarakat sekitar kawasan pertambangan.
Atas dasar tersebut, maka diperlukan suatu usaha perbaikan atau rehabilitasi di lahan pasca tambang agar tidak menimbulkan kerusakan berkelanjutan.
“Kegiatan rehabilitasi lahan pasca tambang adalah yang dimaksud sebagai bentuk usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha penambangan, agar rona awalnya atau dapat berfungsi kembali secara optimal untuk dibudidayakan,” kata Peneliti Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam, Ishak Yassir beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Yuk Kenali Alat untuk Perawatan Jalan Tambang
Berdasarkan penelitian Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam yang berada di Jalan Soekarno Hatta pada 2012, karakteristik lahan bekas tambang pada umumnya adalah terbuka, sangat panas, tingkat kesuburannya sangat rendah, mudah tererosi, berpotensi menghasilkan air asam tambang dan miskin keanekaragaman hayati.