Tempat wisata ini dibangun pakai limbah tambang batubara — Melalui program PLN Peduli, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyerahkan bantuan paving block dan batako yang diolah dari limbah tambang non bahan berbahaya dan beracun (Non B3) batubara bernama Fly Ash dan Bottom Ash (FABA).
View this post on Instagram
Penyerahan bantuan dan penanaman pohon dilakukan oleh General Manager PT PLN Unit Induk Pembangkitan Sumbagsel, Djoko Mulyono kepada Rektor ITERA, Prof Mitra Djamal, Selasa (6/7/2021).
Paving block dan batako yang telah diolah tadi kemudian dikembangkan sebagai lokasi wisata kebun raya oleh Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
ITERA membangun kebun raya seluas 70 hektar sebagai konservasi tanaman Sumatera. Selain akan menjadi laboratorium penelitian dan pendidikan, kebun raya tersebut juga akan dikembangkan sebagai lokasi wisata edukasi flora Sumatera.
Selain memanfaatkan limbah menjadi lebih bermanfaat, kandungan dari fly ash dan bottom ash juga dinilai cocok untuk bahan konstruksi seperti pengerasan jalan.
Pengolahan FABA itu juga dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan.
Program tersebut bertujuan untuk memanfaatkan kembali sisa dari hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik sehingga dapat mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga : Limbah Batubara untuk Bangun Rumah? Emang Bisa?
Saat ini, Kebun Raya ITERA telah memiliki 11.315 tanaman penghijauan yang terdiri dari 109 jenis tanaman, serta 232 tanaman koleksi yang terdiri dari 49 famili, sumbangan Kebun Raya Bogor.
Selain itu, tanaman koleksi di Kebun Raya ITERA merupakan tanaman khas kebun raya, yakni tanaman yang memiliki identitas dan terdokumentasi, serta beberapa tanaman langka seperti teratai raksasa (Victoria amazonica), tanaman baobab (Adansonia digitata).