Keren! UMKM di NTB Manfaatkan FABA untuk Bahan Bangunan

UMKM di NTB Manfaatkan FABA untuk Bahan Bangunan
UMKM di NTB Manfaatkan FABA untuk Bahan Bangunan, Foto: web.pln.co.id

ilmutambang.com – Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai memanfaatkan sisa abu pembakaran batubara atau fly ash bottom ash (FABA) dari pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) untuk dijadikan bahan baku berbagai bahan bangunan. 

FABA yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan tersebut berasal dari PLTU Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat dan PLTU Taliwang, di Kabupaten Sumbawa Barat. 

Dalam pemanfaatan FABA, PLN menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal yang merupakan produsen paving block, batako, mortar, pembangunan jalan, beton struktural, gerabah, semen pozolan hingga tetrapod untuk penahan abrasi pantai. 

Program kegiatan pemanfaatan FABA mampu menyerap lebih dari 30.000 ton FABA, terbagi dalam beberapa kategori manfaat. 

Baca Artikel  Limbah Batubara Punya Banyak Manfaat Lho, Ini Rinciannya

Di PLTU Jeranjang, FABA dapat diserap secara optimal sebesar 24.300 ton untuk pemanfaatan internal serta 2.700 ton pemanfaatan oleh instansi pemerintahan seperti stabilisasi lapangan Brimob di Ampenan, Mataram. 

Selain itu, sebanyak 2.700 ton dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat seperti Magot Center di Rembiga, Mataram, serta 250 ton pemanfaatan oleh 38 UMKM di Pulau Lombok. Misalnya untuk pembangunan masjid.

Pemanfaatan FABA juga telah mulai terlihat secara signifikan. Sebanyak 1.150 ton FABA dimanfaatkan secara internal, 2.100 ton untuk UMKM, 82 ton untuk instansi dan 161 ton dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat. 

PLN terus mendorong dan membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi. Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip environmental, social and governance dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Artikel  Top, Limbah Batubara Bisa Pulihkan Terumbu Karang!

FABA yang merupakan limbah PLTU ini, kini justru telah menjadi katalis penggerak roda perekonomian. Diharapkan sirkulasi ekonomi dapat terwujud, tidak hanya bagi masyarakat di sekitar PLTU, tapi ke seluruh masyarakat NTB secara luas.