Jenis Teknologi Gasifikasi Batubara – Saat ini gasifikasi batubara digunakan sebagai salah satu cara alternatif untuk mengganti penggunaan bahan bakar minyak dari fosil.
Gasifikasi adalah sebuah proses mengubah bahan bakar padat, yaitu batubara secara termokimia menjadi gas.
Gasifikasi batubara sebagai salah satu alternatif yang dipilih karena udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran bahan bakar minyak dari fosil.
Jenis teknologi gasifikasi batubara dapat dibagi dua, yaitu:
1). Gasifikasi Parsial
Gasifikasi parsial adalah konversi batubara menjadi produk gas melalui proses pirolisis atau karbonisasi. Proses penguraian batubara menjadi produk padatan, cairan dan gas melalui proses pemanasan tanpa udara atau dengan menggunakan udara yang sedikit.
Sumber energi yang digunakan untuk pemanasan dapat berasal dari luar (external heating) atau dapat menggunakan sebagian energi batubaranya itu sendiri dari dalam (internal heating).
Baca Juga: Perusahaan Qatar Siap Investasi di Industri Nikel Indonesia
Melalui proses gasifikasi parsial, selain menghasilkan produk gas juga menghasilkan produk cair, yaitu ter dan produk padat, yaitu kokas atau arang batubara. Apabila produk utama penguraian berupa padatan maka prosesnya disebut karbonisasi.
2). Gasifikasi Total
Gasifikasi Total adalah konversi batubara menjadi produk gas melalui reaksi antara batubara dengan pereaksi berupa udara, campuran udara/uap air, atau campuran oksigen/uap air.
Melalui proses gasifikasi total seluruh material organik batubara diproses untuk dapat dikonversikan menjadi gas.
Gasifikasi batubara merupakan suatu proses pembakaran yang tidak sempurna (incomplete combustion) dari batubara, sehingga kemudian menghasilkan produk utama berupa gas mampu bakar, yakni CO dan H2 serta gas-gas hidrokarbon lainnya seperti CH4.
Reaksi kimia yang terjadi selama proses gasifikasi tersebut meliputi reaksi pembakaran, reaksi gasifikasi primer dan reaksi gasifikasi sekunder.
Reaksi pembakaran merupakan reaksi eksoterm (Exothermic reaction) sehingga panas yang dihasilkan dari reaksi ini dapat digunakan untuk reaksi gasifikasi yang bersifat endotermal.