Kamis, September 19, 2024
Berita Tambang3 Barang Tambang Ini Bisa di Ambil di Luar Angkasa, Apa Saja...

3 Barang Tambang Ini Bisa di Ambil di Luar Angkasa, Apa Saja Ya?

ilmutambang.com – Tahukah Kawan Tambang kini kegiatan pertambangan ternyata tak hanya bisa dilakukan di Bumi? 

Baru-baru ini telah muncul tren ‘Pertambangan di Luar Angkasa’. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara melakukan pertambnagan tersebut? Apakah sistem pertambanganya akan sama seperti di Bumi? Lalu, barang tambang apa saja yang bisa diambil di ruang angkasa? 

Asteroid dan objek luar angkasa dekat bumi lainnya rupanya menyimpan sejumlah mineral yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Meskipun tidak semua asteroid dapat ditambang, asteroid yang dapat ditambang adalah yang mudah dipulihkan dan dekat dengan bumi dengan subkelas Easily Recoverable Object (ERO). 

Setidaknya, ada tiga tipe umum asteroid di subkelas ini yaitu Tipe C (berkarbon), Tipe S (borosilikat) dan Tipe M (moderat). 

Baca Artikel  Melihat Sejarah Pertambangan Indonesia, Mulai dari Era Penjajahan hingga Kemerdekaan

Asteroid Tipe C mengandung karbon organik, fosfor dan bahan utama lain pembuat pupuk. Asteroid ini juga memiliki air yang cukup sehingga dapat mengurangi biaya misi penambangan.

Asteroid Tipe S memiliki sedikit air, namun mengandung lebih banyak logam, seperti nikel, kobalt dan logam berharga (emas, platinum dan rhodium).  Asteroid Tipe S berukuran 10 meter mengandung 650 ton logam dengan 50 kg di antaranya platinum dan emas.  

Asteroid Tipe M mengandung logam hingga 10 kali lebih banyak dari Tipe S. Namun asteroid ini jarang ditemukan.

Penambangan asteroid membutuhkan lebih banyak biaya lantaran perlu terbang ke luar angkasa. Selain itu pengidentifikasian asteroid mana yang dapat ditambang dan proses ekstraksi bijih logam dari asteroid untuk kemudian bisa dibawa ke bumi juga masih menjadi tantangan. 

Baca Artikel  Harga Batubara Global Terus Naik, Indonesia Panen Cuan!

Telah banyak misi untuk membawa kembali sampel asteroid ke bumi. Misalnya, misi Hayabusa dan Hayabusa 2 oleh Badan Antariksa Jepang yaitu JAXA, dan NASA dengan OSIRIS-Rex yang masih berlangsung untuk mengambil sampel asteroid 101955 Bennu direncanakan seberat 60 gram.

Sebelumnya ditemukan juga asteroid 1986 FA dam 16 Psyche, yang mengandung lebih banyak besi, nikel dan kobalt dibandingkan dengan cadangan logam yang ada di Bumi, dengan potensi nilai US$11,65 triliun.

Penambangan asteroid tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan logam manusia, namun juga akan memberikan kekayaan yang tak tanggung-tanggung, yakni US$100 miliar atau setara Rp1,4 kuadriliun.

Melihat potensi yang ada, kegiatan penambangan di luar angkasa sudah mulai banyak dipertimbangkan karena pertambangan di bumi (terrestrial mining) dinilai tidak akan cukup untuk menopang peradaban manusia secara berkelanjutan.

Menurut Kawan Tambang, Indonesia kira-kira kapan ya bisa melakukan pertambangan di luar angkasa?   

Baca Artikel  Jarang Diketahui, Ternyata Ini Tantangan di Industri Pertambangan

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer