Berita TambangAceh Jadi Target Proyek Gasifikasi Batubara Rp7,9 T

Aceh Jadi Target Proyek Gasifikasi Batubara Rp7,9 T

Kawasan kota, Meulaboh di Provinsi Aceh menjadi target proyek gasifikasi batubara senilai Rp7,9 T.

Proyek ini berupa pembangunan pabrik coal to methanol oleh konsorsium yang terdiri dari, PT Powerindo Energi (PT PCE) sebagai pihak Indonesia dan dari pihak China adalah National Chemical Engineering Corporation (CNCEC).

Proyek tersebut sejalan dengan kebutuhan metanol Indonesia yang mencapai 1,2 juta ton di tahun 2020.

Pembangunan pabrik coal to methanol diharapkan dapat berkontribusi pada substitusi impor serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan,  jika nantinya pabrik ini akan mengolah 1,1 juta ton batubara menjadi 600.000 ton methanol per tahun. Sehingga dengan jumlah tersebut dapat memenuhi setengah kebutuhan metanol Indonesia.

Baca Artikel  PT Kideco Jaya Agung Terima TSP Award 2021

Agus juga mengatakan terdapat penyerapan tenaga kerja sebanyak 600-700 orang. Perkiraan tersebut berdasarkan perencanaan, proyek, akan memasuki tahap konstruksi pada pertengahan tahun 2022.

Adanya proyek gasifikasi batubara dapat memperkuat hilirisasi industri, yang setidaknya memiliki lima manfaat besar bagi perekonomian seperti:

  1. Memperkuat daya saing produk hilirisasi industri, sehingga meningkatkan ekspor.
  2. Meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Memperkuat nilai tambah industri di dalam negeri.
  4. Mengakselerasi transfer teknologi di Indonesia.
  5. Meningkatkan substitusi impor yang akan menaikan neraca perdagangan.

Terdapat defisit sebanyak US$6,4 miliar antara nilai ekspor dan impor bahan kimia dan barang dari bahan kimia pada tahun 2020.

Kondisi neraca perdagangan tersebut memerlukan upaya untuk mempercepat peningkatan investasi di sektor kimia.

Baca Artikel  Jenis-jenis Metode Strip Mining yang Perlu Kamu Tahu!

Baca Juga: Indonesia Punya 8 Strategi Pengelolaan Pertambangan Optimal

Industri metanol termasuk ke dalam industri kimia, di mana merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Industri metanol pun menempati posisi penting pada hilirisasi industri, karena termasuk kedalam bahan baku atau bahan penolong bagi industri tekstil, plastik, resin sintesis, farmasi, insektisida, plywood dan lainnya.

Metanol digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan biodiesel, dan dapat diolah juga menjadi DME yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer