Perusahaan Amerika Serikat (AS) bernama Air Products and Chemicals, Inc (APCI), dikabarkan akan investasi senilai US$15 Miliar untuk fasilitas gasifikasi batubara di Indonesia.
APCI merupakan perusahaan besar di bidang pengolahan gas dan kimia dan telah berdiri sejak 1940. Perusahaan ini mengembangkan, membangun, memiliki dan mengoperasikan beberapa proyek gas industri terbesar di dunia.
APCI beroperasi di 50 negara dengan jumlah karyawan sebanyak 19.000, telah mensuplai kepada berbagai jenis industri mulai dari industri makanan dan minuman hingga medis, energi dan transportasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan APCI pada Kamis 4 November 2021. Penandatanganan ini dilangsungkan di Dubai dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Investasi jangka panjang ini diperuntukan bagi pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batubara bernilai rendah, dan dijadikan produk kimia bernilai tambah tinggi seperti methanol, Dimethyl Ether (DME) dan bahan kimia lainnya.
Terjalinnya kerja sama ini ditujukan untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan meningkatkan substitusi impor.
Ada pula sebagai penerjemahan visi besar Presiden Indonesia dalam transformasi ekonomi dan hilirisasi industri
Pada kesepakatan ini APCI akan bekerja sama dengan BUMN dan pengusaha nasional di beberapa lokasi, seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua. Dikabarkan realisasinya akan mulai berjalan pada awal tahun 2022.
Baca Juga :Â Gasifikasi Batubara Jadi Solusi Tekan Impor LPG
Presiden, Chairman dan CEO dari APCI Shefi Ghasemi menyampaikan suka citanya atas penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut, momentum ini memberikan motivasi yang semakin kuat bagi APCI untuk dapat segera merealisasikan investasi di Indonesia.
APCI juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan BUMN dan perusahaan nasional.
Bagi proyek DME ada PT Indika Energy Tbk dan PT Batulicin Enam Sembilan, proyek gas alam menjadi amonia biru ada PT Butonas Petrochemical Indonesia, lalu proyek gasifikasi batubara untuk produksi metanol ada PT Bukit Asam.