Selasa, September 17, 2024
Berita TambangBebas Merkuri! Teknologi Pelindian Emas dengan Larutan Sianida

Bebas Merkuri! Teknologi Pelindian Emas dengan Larutan Sianida

Pelindian Emas merupakan teknologi alternatif pengolahan emas bebas merkuri (Hg), dengan menggunakan larutan sianida, tiosulfat dan tiourea.

Teknologi tersebut dikaji dan diidentifikasi oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) bersama Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN). 

Berdasarkan kajiannya, Pelindian Emas dengan larutan sianida adalah teknologi yang paling mumpuni dalam pengelolaan emas. Secara garis besar, larutan sianida melarutkan lumpur yang mengandung emas.

Setelah ini menambahkan karbon aktif untuk menyerap emas, dan tidak lagi memerlukan merkuri yang cenderung sulit didegradasi.

Melalui teknologi ini, senyawa racun sianida diubah secara kimiawi zat kimia lain yang tingkat racunnya lebih kecil dan bisa dinetralisir.

Dengan Pelindian Sianida mampu memberikan persentase perolehan emas yang terbaik dan tertinggi serta paling murah dibanding dengan teknologi lainnya.

Baca Artikel  Keren! RI Masuk Kategori Tambang Nikel Terbesar di Dunia

Dari 10 gram bijih emas, dengan Pelindian Sianida menjadi 9 gram emas bullion. Sementara jika menggunakan merkuri hanya menghasilkan 3 gram emas bullion dari 10 gram bijih emas.

Dalam upaya menertibkan penggunaan merkuri, pemerintah telah menerapkan peraturan yang melarang penggunaan merkuri pada kegiatan pertambangan emas ataupun pengolahannya.

Kemudian, mempercepat upaya formalisasi pertambangan rakyat dan melakukan upaya penertiban pertambangan emas tanpa izin di berbagai lokasi.

Pemerintah juga memiliki Rencana Aksi Nasional untuk menetapkan target pengurangan merkuri 100 persen di sektor penambangan emas skala kecil.

Baca Juga : Mengenal 5 Cara Pengolahan Emas Non Merkuri

Ketetapan tersebut menyasar target pengurangan lokasi sebanyak 180 lokasi kabupaten atau kota pada 2025.

Baca Artikel  ESDM Bantah Pengurangan Royalti Untuk Pengusaha Batubara

Selama rentang 2019-2020, pemerintah telah menghapus merkuri seberat 10,45 ton dan sebanyak lima lokasi penambangan emas skala kecil sudah tidak menggunakan merkuri.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi emas nasional pada 2019 tercatat seberat 109,2 ton. Sedangkan produksi kegiatan emas dan sektor penambangan emas skala kecil diperkirakan sekitar 21,84 ton atau 20 persen per tahun dari produksi formal.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer