Mengacu kepada data Penelitian Alpha Research Database, Blok Wabu punya potensi emas sebanyak US$14 miliar atau setara dengan Rp300 Triliun.
Blok Wabu terletak di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua. Blok tambang emas ini pernah di menjadi kawasan Freeport untuk menambang emas.
Jumlah potensi Rp300 Triliun mengacu kepada harga emas US$1.750 per troy ounces. Berdasarkan data Kementerian ESDM 2020, Blok Wabu menyimpan potensi sumber daya 117,26 ton bijih emas, dengan rata-rata kadar 2,16 gr per ton (Au) dan 1,76 gr per ton perak.
Potensi emas yang dimiliki oleh Blok Wabu diduga melebihi Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Jumlah potensi Rp300 Triliun mengacu kepada hara
Sebagai informasi, Blok Wabu termasuk ke dalam wilayah kerja (Blok B) Freeport yang pada kontrak karya belum sempet ditambang sebelum akhirnya diserahkan kembali kepada pemerintah.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan telah melepas dan menyerahkan kembali blok tersebut kepada pemerintah sebelum 2018.Â
Freeport menarik diri dari pengelolaan Blok Wabu dikarenakan saat ini perusahaan sedang fokus kepada Tambang Grasberg.Â
Ia juga menjelaskan biaya eksplorasi Blok Wabu mencapai US$170 juta, yang dikeluarkan secara kumulatif pada periode 1996-1997. Kandungan didalamnya memang benar terdapat emas dan tembaga.
Holding perusahaan tambang Mining and Industry Indonesia atau MIND ID pernah menyampaikan, Blok Wabu memiliki potensi emas yang diperkirakan mencapai 8,1 juta ounces.
Potensi Blok Wabu menjadi banyak incaran pengusaha untuk mengelola blok tersebut. Nama MIND ID dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sudah menyatakan kesiapannya untuk mengelola Blok Wabu.
Baca Juga :Â Menguak Potensi Penambangan Bawah Laut Indonesia
Antam dikabarkan akan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) jika nanti dipercaya sebagai pengelola Blok Wabu.
MIND ID menyebutkan bahwa hasil perhitungan sumber daya pada 1999, untuk kategori measured, indicated, dan inferred terdapat sekitar 117,26 juta ton dengan rata-rata 2,16 gr per ton emas.