Berita TambangIni Cara Indonesia Agar Bisa Rebut Pasar Batubara Eropa

Ini Cara Indonesia Agar Bisa Rebut Pasar Batubara Eropa

Pasar Batubara Eropa – Indonesia diprediksi akan kejatuhan durian runtuh seiring dengan lonjakan permintaan batubara dari sejumlah negara di Eropa. 

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan, seiring adanya komitmen dari negara-negara di Eropa yang berencana menghentikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara pemenuhan batubara ke Eropa lebih baik di pasar spot bukan kontrak jangka panjang.   

“Namun apa yang bisa disikapi oleh para pengusaha kita yakni mengambil pasar spot bukan kontrak jangka panjang. Nah mungkin bisa kontrak jangka panjang tapi harus mendapatkan kepastian sehingga investasi yang ditanamkan tidak mubazir atau merugi,” ujar Rizal, Rabu (22/6/2022).

Baca Artikel  Briket Batubara! Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM

Rizal juga menyebut, dampak dari berlangsungnya perang Rusia-Ukraina, negara-negara di Benua Biru tersebut akhirnya terpaksa menggunakan PLTU kembali. 

Jerman berencana untuk menyalakan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU). Hal ini terjadi karena situasi pasar gas yang memburuk akibat pembatasan pasokan gas Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck memperingatkan bahwa situasinya akan “sangat ketat di musim dingin”. Apalagi, jika Jerman tidak melakukan tindakan pencegahan untuk membendung kekurangan pasokan. 

Robert mengatakan, negaranya akan mengkompensasi pengurangan pasokan gas Rusia dengan meningkatkan pembakaran batu bara. 

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, salah satu negara di Eropa yakni Jerman meminta kepada Indonesia untuk memenuhi kebutuhan batu bara negaranya. 

Baca Artikel  4 Manfaat Batubara, Bisa untuk Industri Kertas Lho..

Baca Juga: Dilirik Global, Jerman Pesan 6 Juta Ton Batubara Indonesia

Rizal melanjutkan, sejatinya kebutuhan batu bara Jerman pada tahun 2022 mencapai 31,5 juta ton, di mana 50% direncanakan dipasok dari Rusia.

Seiring masih bergejolaknya konflik Rusia-Ukraina, sebagai sanksi ekonomi Uni Eropa (EU), Jerman terpaksa menutup pasukan batubara dari Rusia. Oleh sebab itu, Jerman berharap Indonesia bisa memenuhi 50% kebutuhan batu bara asal Rusia tersebut.

“Jerman berharap kebutuhan 50% yang semula dari Rusia, bisa dipenuhi dari Indonesia. Namun, setelah dilanjutkan pembicaraan lebih detail, paling banyak diharapkan 5 – 6 juta ton dapat diperoleh dari Indonesia,” pungkas Lana, Minggu (19/6/2022).

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer