PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tampaknya mencatatkan kinerja dan tren positif pada angkutan barang.
Hal ini disebabkan oleh angkutan batubara yang masih mendominasi angkutan barang KAI dengan persentase mencapai 76% dari seluruh bisnis angkutan barang KAI.
Diketahui pada Semester I/2021, KAI melayani angkutan barang sebanyak 23,6 juta ton atau naik 6% dibandingkan pada Semester I/2020 yang sebesar 22,1 juta ton barang.
Dari total tersebut, sebesar 18 juta ton nya dilakukan untuk melayani angkutan batubara. Angka tersebut naik sebesar 12% dibandingkan pada Semester I/2020 yang sebesar 16,1 juta ton.
Secara khusus, pada Juni 2021, barang yang diangkut yaitu 4,3 juta ton, naik 5% dibandingkan dengan pada Mei 2021 yaitu sebanyak 4,1 juta ton.
Pada komoditas batubara, KAI terus berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh pihak, melakukan rekayasa pola operasi yang optimal, serta mencari mitra-mitra baru sehingga volumenya mengalami peningkatan.
Memang, angkutan batubara menggunakan kereta api adalah pilihan yang menguntungkan. Selain bebas pungli, keunggulan lainnya adalah waktu pengiriman yang terjadwal dan tepat waktu, serta lebih ramah lingkungan.
Baca Juga : Harga Batubara Meroket! Industri Pelayaran Kecipratan Berkah
Terlebih lagi saat ini, dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19, jasa pengiriman batubara menggunakan kereta api berperan sangat penting.
Kenaikan volume batubara yang KAI layani ini sangat penting untuk keberlangsungan batubara di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
