Digitalisasi di perusahaan pertambangan saat ini masih menjadi bahan perbincangan bagi aktor industri pertambangan.
Menjadi penting didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Inovasi teknologi ini diharapkan dapat menghasilkan produksi yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah.
Digitalisasi di perusahaan pertambangan akan memberikan perubahan yang signifikan pada proses kerja, spesifik dalam bidang operasional tambang.
Jika dilihat untuk saat ini sangat mungkin untuk melakukan kegiatan tambah bawah tanah dengan semi otomatis.
Semi otomatis ini merujuk kepada mesin bor dioperasikan oleh operator dari jarak jauh lalu selanjutnya material akan diangkut ke dalam container untuk dikumpulkan di tempat penampungan sementara.
Material tersebut dipindahkan lagi ke tempat penyimpanan transisi utama sebelum dikirimkan dengan truk atau Conveyor Belt untuk ke penampungan terakhir. Proses ini hampir mirip dengan proses tambang terbuka.
Adanya teknologi digital ini tentu membuat aktivitas pertambangan menjadi optimal, sehingga menghasilkan output yang lebih efektif dan efisien.
Teknologi digital yang digunakan meliputi Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Big Data, Machine Learning, Artificial Intelligent (AI), Augmented Reality (AR), mesin robot untuk drilling, Drones, Autonomous Truck, Digital Twins sampai Blockchain.
Secara singkat, mesin robot untuk drilling akan menggantikan tenaga operator yang bekerja dari Operation Centre.
Autonomous Truck berfungsi untuk membawa material tambang ke tempat pengumpulan secara otomatis tanpa adanya pengemudi.
Nantinya Sumber Daya Manusia (SDM) hanya bertugas untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan operasional tambang.
Baca Juga : Pentingnya Implementasi Digitalisasi di Dunia Pertambangan
Sedangkan IoT nantinya akan mampu membuat semua elemen produksi dan SDM terhubung ke dalam sistem pengelolaan data secara terintegrasi. Lewat aplikasi Digital Twins, alat-alat produksi akan menghasilkan data yang real-time.
Data tersebut nantinya akan masuk ke dalam jaringan IoT untuk diolah menjadi informasi yang menghasilkan data analytics. Data ini bersifat descriptive, diagnostics, predictive dan prescriptive.
Digitalisasi memberikan tantangan bagi perusahaan pertambangan untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi untuk kemajuan perusahaannya.