Ditopang Pertambangan Ekonomi di 3 Provinsi Ini Melesat – Pada 2021 perekonomian tiga provinsi tumbuh melesat di atas 10% seiring kinerja sektor pertambangan dan penggalian yang moncer. Ekonomi Maluku Utara tumbuh mencapai 16,4%, Papua 15,11% dan Sulawesi Tengah 11,7%.
Pertumbuhan yang kuat di Maluku Utara terutama karena pertumbuhan signifikan pada sektor usaha pertambangan dan penggalian bijih logam khususnya bijih nikel emas dan perak.
Meskipun tahun sebelumnya, sektor pertambanagn bukanlah kontributor utama perekonomian Maluku Utara. Namun sektor ini mencatat pertumbuhan paling signifikan yakni 53,39% dibandingkan pertumbuhan 9,92% pada tahun 2020.
Sektor pertambangan menyumbang 14,74% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Maluku Utara tahun lalu. Meski demikian, pertambangan bukan satu-satunya sektor yang tumbuh dua digit.
Sektor industri pengolahan bahkan tumbuh paling tinggi 79,49%. Namun, sejak tahun 2020 sektor ini memang sudah melesat tinggi di mana pertumbuhannya mencapai 60,65%.
Sementara di Provinsi Papua, perekonomian yang melesat hingga 15.11% tidak lepas dari peningkatan pada usaha pertamabangan biji logam, khususnya produksi tembaga dan emas.
Selain itu, pertumbuhan di Papua juga didorong adanya peningkatan aktivitas konstruksi untuk menunjang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
Sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor usaha di Papua yang berhasil tumbuh dua digit pada tahun lalu. Sektor ini melesat 40,8% dengan kontribusi lebih dari sepertiga perekonomian Papua (36,8%).
Perekonomian provinsi tertimur Indonesia ini hanya akan tumbuh 2,49% jika tidak menghitung sektor pertambangan. Bahkan pertumbuhan ekonomi 2020 yang berhasil selamat dari kontraksi juga tidak lepas dari andil sektor pertambangan.
Baca Juga: Makin Akrab, Indonesia-Nigeria Kerjasama Bidang Pertambangan
Di samping dua provinsi tersebut, perekonomian Sulawesi Tengah juga cukup bergantung pada sektor pertambangan. Perekonomian Sulawesi Tengah berhasil tumbuh 11,7%.
Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan signifikan di sektor pertambangan yang merupakan salah satu dari tiga sektor utama penyumbang PDRB provinsi ini.
Sektor pertambangan tumbuh 12,32% pada tahun lalu, dengan kontribusi 2,02% terhadap pertumbuhan secara kumulatif tahun lalu.
Namun, ini bukanlah sektor yang pertumbuhannya paling tinggi. Industri pengolahan melesat 19,6% disusul konstruksi 16,8% dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,46%.
Demikianlah gambaran pertumbuhan ekonomi di tiga daerah daerah yang dimotori oleh dunia usaha pertambangan.