Senin, September 16, 2024
MinerbaBatubaraFABA Telah Dikeluarkan dari Kategori Limbah Berbahaya

FABA Telah Dikeluarkan dari Kategori Limbah Berbahaya

FABA adalah sebutan untuk Fly Ash (FA) dan Bottom Ash (BA) yang merupakan limbah batu bara. FABA telah dikeluarkan dari kategori limbah berbahaya atau B3. Hal ini terdapat pada lampiran 14 PP Nomor 22 Tahun 2021.

Limbah batu bara yang dikeluarkan dari kategori B3 merupakan limbah yang bersumber dari, pembakaran batu bara dengan fasilitas PLTU atau metode lain yang menggunakan teknologi selain stocker boiler dan atau tungku industri.

Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iwan Setiawan, menjelaskan batu bara yang dibakar akan menghasilkan produk sisa berupa material-material yang terbang dan terendapkan.

Fly Ash merupakan material yang berterbangan dan Bottom Ash adalah materi yang terendapkan. Secara wujud FABA terlihat seperti debu halus atau pasir. Bedanya FABA memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan abu vulkanik.

Baca Artikel  Kideco Jadi Kunci Dongkrak Produktivitas Kinerja INDY

FABA dapat dimanfaatkan atau diolah kembali dan menghasilkan beberapa kegunaan seperti, salah satu campuran pembuatan batako dan media partisi ruangan.

Direktur Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Kementerian LHK, Risa Vivien Ratnawati mengemukakan manfaat lainnya dari FABA adalah substitusi semen, jalan, tambah bawah tanah dan restorasi tambang

Baca Juga : Bukan Sembarang Limbah! Abu Batubara Kaya Manfaat Ekonomis

Dengan FABA menjadii salah satu limbah yang dapat diolah kembali atau ramah lingkungan, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia sedang berupaya keras untuk memanfaatkan nilai tambah dari hasil pembakaran batu bara menjadi produk yang miliki manfaat serta eco-friendly.

Baca Artikel  5 Kegiatan Perusahaan Tambang yang Berikan Segudang Manfaat

Selain itu Iwan Setiawan kembali mengatakan bahwa ditemukan adanya Unsur Tanah Jarang (UTJ). UTJ yang terkandung pada FABA lebih kaya 10 kali lipat dari kandungan UTJ pada batu bara itu sendiri.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer