Harga Batubara Melesat, Momentum Pemerintah Pacu Ekonomi

Harga Batubara Akhirnya Melonjak
Harga Batubara Akhirnya Melonjak

Harga Batubara Melesat – Momentum tingginya harga batubara di pasar dunia saat ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan pendapatan negara, sekaligus menekan defisit yang harus dibayar dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di pasar domestik.

Indonesia sebagai penghasil batubara terbesar ketiga dunia, bisa menikmati dampak positif tingginya harga batubara untuk memperoleh kontribusi yang signifikan bagi pendapatan negara. Salah satunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Di 2021, penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara (Minerba) sebesar Rp 124,4 triliun, yang mencakup pajak, bea keluar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Ini yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Kenaikan harga komoditas mineral dan batubara merupakan penyumbang terbesar.

Baca Artikel  Penasaran Tugas dan Tanggung Jawab Mining Geology Apa Saja?

Sementara pada Februari 2022, kenaikan harga minyak mentah dunia menaikkan defisit neraca perdagangan migas sebesar US$1,91 miliar, meningkat 43,64% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/m-to-m) serta melonjak 329,9% dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Neraca perdagangan migas Indonesia mengalami defisit dalam kurun waktu 7 tahun terakhir.

Secara umum, tingginya harga akan meningkatkan royalti yang diterima oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Pertambangan, Penopang Kejayaan Islam di Masa Lalu..

Dana dari royalti ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti pengaspalan jalan dan pembangunan jembatan, yang pada akhirnya dapat membantu percepatan aktivitas ekonomi public.

Pendapatan dari royalti batubara tersebut juga bisa dijadikan substitusi pendapatan yang belum maksimal bertumbuh di tengah pandemi, akibat penerapan pembatasan aktivitas publik.

Baca Artikel  Segudang Manfaat AI dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagi sebuah daerah dengan perekonomian yang bertumpu pada sektor pertambangan, maka peningkatan produksi batubara bisa berimplikasi pada peningkatan pendapatan perkapita di daerah tersebut.

Peningkatan kegiatan pertambangan batu bara serta ekspor, tentunya akan berdampak pada kegiatan ekonomi lainnya, seperti sektor perdagangan dan jasa transportasi yang merupakan sektor ekonomi pendukung dalam industri batu bara.

Dampak positif lain adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dapat memberikan kontribusi lebih banyak dalam meningkatkan dan mengembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka bagi masyarakat sekitarnya.