Pada perdagangan selasa (22/12/2020), harga minyak WTI kontrak februari 2021 anjlok hampir 3 persen akibat covid jenis baru atau 1,36 poin menjadi US$47,44 per barel.
Harga minyak WTI kontrak Februari 2021 juga turun 0,18 persen atau 0,09 poin menuju US$50,82 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga minyak berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah kekhawatiran pasar terhadap virus Covid-19 jenis baru yang dapat menyebabkan lockdown kembali.
“Hal itu juga dapat membatasi perjalanan yang memicu kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar,” Ujar Faisyal, Selasa (22/12/2020).
Sentimen lainnya yang menjadi fokus pasar hari ini adalah perkembangan paket stimulus AS yang akan dibahas oleh Senat setelah diloloskan oleh DPR AS.
Menurut Faisyal, harga minyak berpeluang dijual dalam jangka pendek selama harga bergerak di bawah level resisten di 48.20 karena berpeluang turun untuk menguji level support di 47.40.
Baca Juga: Faktor Ini Sebabkan Investasi Migas 2020 Terpuruk
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level resisten di 48.20, maka berpeluang untuk dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut mengincar resisten selanjutnya di 48.70.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun US$1,36 atau 2,8 persen lebih rendah ke posisi US$47,74 per barel.