Ilmuwan Amerika Serikat (AS) telah menemukan apa yang menjadi kunci bagi masa depan industri batubara, yakni abu di pertambangan batubara yang terletak di sekitar wilayah Appalachian dengan potensi unsur tanah jarang atau Rare Earth Mineral (REE) yang melimpah.
Para ilmuwan yang berasal dari Duke University North Carolina ini menganalisa abu batubara dari pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh wilayah AS, termasuk di daerah-daerah penghasil batubara terbesar seperti Pegunungan Appalachian, selatan dan barat Illinois, dan Basin Powder River di Wyoming dan Montana.
Limbah abu batubara yang dihasilkan di Appalachian mengandung banyak unsur tanah jarang, yaitu mengandung sekitar 591 miligram REE per kilogram abu.
Abu batu bara yang kaya REE ini akan mendatangkan banyak keuntungan dengan mengekstrak jumlah tertinggi dari unsur tanah jarang (REE).
Sebagai informasi, REE adalah unsur penting yang digunakan pada berbagai produk seperti telepon seluler, hard drive, lensa kamera, microwave, peralatan medis, dan teknologi tinggi lainnya. SIfat REE yang unik membuatnya tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya dalam menunjang perkembangan teknologi modern.
Baca Juga: Lagi! Kideco Raih Tiga Penghargaan Top CSR Awards 2021
REE ini sangat penting tidak hanya untuk pembuatan perangkat berteknologi tinggi, tetapi juga untuk sistem komunikasi militer.
Melihat potensi tersebut, Departemen Energi AS menawarkan $20 juta untuk perusahaan yang bisa memecahkan teka-teki ekonomis dari REE.
Setelah ditemukannya abu batubara yang kaya REE ini, para ilmuwan AS tersebut kemudian akan memfokuskan penelitian pada metode yang dapat membuat ekstraksi REE dari limbah batubara yang layak secara finansial dan ramah lingkungan.