Indonesia-Inggris siap bangun rantai pasokan baterai listrik — Permintaan akan katoda dan bahan mentah di Eropa dan Inggris diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2030.
Untuk itu Pemerintah Indonesia sepakat akan kerja sama dengan Inggris untuk membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Kerja sama dilakukan dalam bentuk joint investment antara Indonesia dan Inggris. Dengan itu Indonesia bisa masuk pada global supply chain.
Join investment Indonesia dan Inggris bisa menjadi penyuplai dari meningkatnya permintaan katoda, sel baterai dan pack di Inggris dan Eropa.
Secara detail, produksi yang akan dilakukan di Indonesia yaitu material dari EV battery sampai pada prekursor baterai, akan diproduksi di Indonesia melalui perusahaan joint investment Indonesia Inggris.Â
Sedangkan produksi yang akan dilakukan di Inggris yaitu supply material dari Indonesia akan diekspor ke perusahaan Joint Investment Indonesia Inggris yang akan menjadi produsen katoda, sel baterai dan beberapa produk lain.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia akan terus melakukan hilirisasi ekspor, sehingga produk yang diekspor memiliki nilai tambah lebih tinggi.Â
Melalui adanya hilirisasi ekspor komoditas Sumber Daya Alam (SDA) mendorong pemerataan investasi sehingga share investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Pulau Jawa terus mengalami penurunan.Â
Sehingga terjadi pemerataan investasi terus diseimbangkan antara Indonesia Barat dan Timur.
Baca Juga :Â Batubara Selamatkan Inggris dari Krisis Listrik
Provinsi yang melakukan industrialisasi hilirisasi mampu tumbuh tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau melihat data-data pertumbuhan ekonomi. Kelihatan daerah yang punya hilirisasi pertumbuhan ekonominya pasti lebih baik.
Bila ekspor tumbuh tinggi maka akan mengurangi defisit transaksi berjalan sehingga ketahanan perekonomian domestik tetap terjaga. Sesuai hukum ekonomi, apabila hal ini berjalan maka bisa membuat ekonomi Indonesia relatif lebih tahan daripada negara-negara lain.