PT Indika Energy (INDY) Tbk. dalam kurun waktu lima tahun ke depan tidak akan lagi menggantungkan pendapatannya dari komoditas batubara. Langkah tersebut diambil karena perusahaan dengan kode saham INDY dengan cepat membaca tren konsumsi batubara yang secara global mengalami penurunan.
Sebelumnya, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah telah menetapkan target pemanfaatan EBT sebanyak 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025. Di samping itu, berdasarkan proyek Kementerian ESDM penggunaan batubara di pasar global juga diperkirakan akan mengalami penurunan yang signifikan.Â
Perkiraan terburuknya, seiring dengan penurunan suhu di muka bumi sebesar 1,5 persen, konsumsi batubara bahkan bisa dikurangi sebesar 90 persen pada 2050. Namun, secara umum pada 2050 dunia akan menurunkan permintaan batubara 40 persen dari pada saat ini.
Secara langsung, pelemahan konsumsi batubara juga dirasakan INDY dari laporan keuangan persero yang dirilis beberapa waktu lalu. Emiten pertambangan batubara ini sukses membukukan pendapatan sebesar US$2,07 miliar. Namun, angka ini lebih rendah 25,3 persen daripada pendapatan 2019 sebesar US$2,78 miliar.Â
Baca Juga : PT Kideco Raih Penghargaan Proper Tingkat Nasional
Adapun faktor utama yang menyebabkan pendapatan ini berkurang adalah karena harga jual batubara rata-rata yang menurun sebesar 16,1 persen dari US$45,1 menjadi US$37,8 per ton pada 2020 dan volume penjualan yang juga berkurang sebesar 5,4 persen dari 34,9 juta ton menjadi 33 juta ton.