Rencana pemerintah membentuk Badan Layanan Umum (BLU) subsidi batubara untuk industri dinilai sebagai langkah penting, karena dianggap bisa mengoptimalkan rantai pasok batubara untuk menjaga ketahanan energi.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira mengatakan, sejauh ini terdapat tiga industri yang menikmati harga khusus Domestic Market Obligation (DMO) batubara, di antaranya PT PLN dengan harga batubaranya dipatok US$70/ton, industri pupuk dan semen yang dipatok US$90/ton.Â
Melihat urgensi pembentukan BLU subsidi batubara sebenarnya sudah terlihat, karena dengan adanya badan ini bisa membuat harga batubara khusus dalam negeri DMO dilepas ke pasar, jadi tidak akan mengikuti harga tetap yang dibuat pemerintah.Â
Terkait rumusan dasar BLU, pemerintah saat ini masih menggodok formula dan prinsip pembentukan badan subsidi batubara ini.Â
“Sedang dibahas itu prinsipnya. Tunggu sudah putus saja, ya. Biar tidak terjadi diskursus yang belum putus,” ucap Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin
Baca Juga : Pemanfaatan Limbah FABA Jadi Rumah Tipe 72
Mengutip Ekonomi Bisnis, sampai Kamis (7/7/2022) belum ada kepastian kapan dimulainya skema BLU subsidi batubara. Kementerian ESDM dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) masih sama-sama membahas kapan waktu yang tepat untuk mengimplementasikan kebijakan ini.Â
Perihal pembentukan BLU ini, pengusaha batubara juga mendesak pemerintah agar ikut dilibatkan dalam penyusunan rencana pembentukan BLU ini, agar skema yang dihasilkan nanti bisa adil, transparan dan menguntungkan semua pihak. Â
Nah menurut kamu gimana Kawan Tambang, setuju gak dengan dibentuknya BLU ini?