ilmutambang.com – Dalam pekerjaan industri pertambangan, setiap staff yang bekerja diharuskan untuk mengikuti aturan kerja. Peraturan tersebut dibuat untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di tambang.
Untuk mengatasi kasus kecelakaan kerja, terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi, yaitu mencari tahu penyebab terjadinya kecelakaan. Kemudian dampak yang terjadi pasca pekerja mengalami kecelakaan. Hal tersebut lebih dikenal sebagai Job Safety Analysis (JSA) atau analisa keselamatan kerja.
JSA adalah teknik manajemen keselamatan kerja dengan fokus mengidentifikasi bahaya serta meminimalisir risiko bahaya yang datang dalam rangkaian pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja.
JSA terdiri dari empat unsur penting, yaitu:
- Langkah-langkah kerja secara spesifik
- Mengenali bahaya pada setiap langkah kerja
- Menentukan skala bahaya sehingga dapat melakukan penanganan prioritas
- Melakukan sistem pengendali bahaya
Tujuan JSA adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Selain itu, tanggung jawab pelaksanaan JSA berada di tangan supervisor terkait, maka supervisor wajib membuat langkah prosedural di tempat kerja.
Ada lima tahap dalam analisis keselamatan kerja. Apa saja ya kira-kira? Yuk simak penjelasannya di bawah ini:
- Memilih Pekerjaan yang Hendak Dianalisis
Menentukan pekerjaan yang dianalisa, lalu perubahan area kerja, peralatan/mesin baru dan perubahan peraturan dari perusahaan.
Beberapa faktor pekerjaan harus dianalisis terlebih dahulu, yaitu:
- Pekerjaan dengan risiko kecelakaan kerja paling tinggi
- Pekerjaan dengan risiko menyebabkan cedera serius
- Pekerjaan yang berisiko melahirkan kecelakaan kerja atau cidera serius akibat kelalaian prosedural
- Pekerjaan baru atau pekerjaan yang mengalami perubahan prosedur kerja
- Pekerjaan yang membutuhkan instruksi tertulis
- Melakukan Perincian Langkah-Langkah Pekerjaan dari Awal Hingga Selesai
Membuat rincian langkah-langkah pekerjaan yang tidak terpaku pada satu pekerjaan saja, melainkan satu tempat kerja. Hal ini dilakukan berdasarkan observasi lalu mendokumentasi rangkai tugas yang dilaksanakan. Selain itu, melakukan wawancara orang yang sudah bekerja bertahun-tahun di tempat tersebut.
- Mengidentifikasi Bahaya
Mengenali potensi bahaya, yaitu:
- Penyebab kecelakaan kerja yang sering terjadi
- Pekerjaan lain yang berada dalam satu wilayah kerja
- Aturan terkait pekerjaan yang akan dilakukan
- Instruksi prosedur pelaksanaan kerja dari produsen
- Mempersiapkan Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan yaitu bagaimana cara menghilangkan risiko bahaya di wilayah kerja. Lima langkah pencegahan bahaya di tempat kerja, yaitu:
- Mengeliminasi bahaya dan meminimalisir bahaya
- Mengganti peralatan kerja yang dapat mengundang risiko kecelakaan kerja
- Meningkatan peralatan kerja, memperbaiki sistem ventilasi dan menyediakan instrumen penyelamatan pada area kerja
- Membuat prosedur, aturan, memberikan pelatihan K3, dan rambu-rambu keamanan berbasis K3
- Menyediakan APD di setiap wilayah kerja
- Membuat Dokumentasi Hasil Analisis
Mendokumentasikan dan melaporkan semua kecelakaan kerja sehingga dapat dipakai sebagai pedoman untuk menghindari kecelakaan kerja.
Analisa keselamatan kerja harus disusun agar dapat memberi rasa nyaman dan aman bagi para pekerja industri. Hal tersebut lantaran karena semua pekerjaan dalam industri manufaktur, tambang, konstruksi dan migas tidak lepas dari risiko kecelakaan.