Jerman Incar Batubara Indonesia – India bahkan negara-negara Uni Eropa, di antaranya Jerman, Polandia sudah melobi Indonesia untuk mengkspor batubara ke negara mereka. Indonesia jelas akan mengalami “durian runtuh” dari ekspor batubara.
Permintaan batubara Indonesia itu terkait dengan sanksi negSra-negara Uni Eropa terhadap batubara Rusia atas konflik Rusia-Ukraina.
Pada 2022 produksi batubara Indonesia ditargetkan mencapai 663 juta ton dan konsumsi dalam negeri sebesar 165,7 juta ton. Bahkan sampai 16 Juni 2022, produksi batubara Indonesia telah menembus 270,24 juta ton.
Saat ini India sedang mengalami krisis listrik karena terjadinya gelombang panas, yang mengakibatkan kebutuhan batubara untuk pembangkit melonjak tinggi. India terancam krisis listrik, kemungkinan terjadi di Juli-Agustus 2022.
Sejumlah kota kini mengalami pemadaman bergilir dan makin buruk beberapa bulan ke depan.
India harus meningkatkan impor batubara untuk menyiapkan kebutuhan yang diperkirakan melonjak selama musim hujan pada Juli-September mendatang.
India diperkirakan akan mengimpor batubara dari Indonesia sebesar 11,06 juta atau naik dibandingkan April, yang tercatat 8,13 juta ton.
Baca Juga: Imbas Konflik Rusia-Ukraina, Jerman Tertarik Batubara Indonesia
Ekspor batubara Indonesia ke India sejak 2019 melonjak signifikan. Pada 2018, masih sebesar 49,97 juta ton. Namun pada 2019, melonjak 134% menjadi 116,95 juta ton. Namun pada 2020 turun menjadi 97,51 juta ton.
Sementara itu, pemerintah Jerman mengungkapkan keinginannya untuk kerja sama pasokan batubara dari Indonesia.
Sekitar 10 persen listrik Jerman dihasilkan dari pembakaran batubara. Pembeli dari Polandia juga sudah membicarakan pasokan batubara dengan pemerintah Indonesia.