Pada Senin (1/4/2022), harga batubara kontrak Mei ditutup di level US$ 258,65 per ton, menguat 2,64% dibandingkan hari sebelumnya. Harga batubara secara perlahan mulai menguat kembali. Level harga US$ 258,65 per ton adalah yang tertinggi sejak 25 Maret 2022.
Pada 25-29 Maret 2022, harga batubara sempat jatuh beruntun sebelum akhirnya merangkak perlahan pada 30 Maret 2022.
Dalam sepekan itu, harga batu sudah menguat 5,32%, tetapi masih turun 36,46% selama sebulan. Memang dalam setahun, harga batubara sudah melesat 181,44%.
Salah satu pemicu kenaikan harga batubara adalah membaiknya harga minyak mentah dunia.
Hari ini, harga minyak mentah Brent menguat 3% ke level US$ 107,53 per barel.
Padahal minggu kemarin, harga minyak Brent merosot sekitar 13%, setelah keluar rencana kebijakan Presiden AS Joe Biden untuk mengeluarkan cadangan minyak dari persediaan nasional sebesar 1 juta barel per hari, selama 6 bulan, sebanyak 180 juta barrel.
Baca Juga: Harga Batubara Melesat, Momentum Pemerintah Pacu Ekonomi
Konflik Rusia-Ukraina yang belum kunjung mereda serta kekhawatiran sanksi baru terhadap Rusia, juga merupakan penyebab kenaikan ini.
Ditambah lagi, pemerintah Inggris menyerukan dunia untuk menambah sanksi ekonomi terhadap Rusia. Oleh sebab itu, harga batubara masih akan tetap dipengaruhi situasi konflik Rusia-Ukraina.
Harga batubara masih akan tetap tinggi juga karena permintaan komoditas ini dari Jepang, Korea, India dan Thailand masih tinggi.
Ini justru menjadi daya dorong bagi perusahaan penambang batubara dalam negeri untuk terus berproduksi.