Minggu, September 15, 2024
MinerbaBatubaraKementerian ESDM Kembangkan Anoda Baterai dari Batubara

Kementerian ESDM Kembangkan Anoda Baterai dari Batubara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengembangkan anoda baterai dari batubara. Perkembangan tersebut sudah dalam tahap penelitian bersama dengan Pusat Penelitian dan Pengambangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Badan Litbang.

Koordinator Kelompok Tekmira Slamet Handoko mengatakan, mengkonversi batubara menjadi bahan baku pitch bernilai tinggi merupakan salah satu cara pengolahan batubara menjadi anoda baterai. 

Nantinya, batubara akan diolah menjadi grafit sintetik yang merupakan bahan baku utama anoda baterai yang biasa digunakan pada baterai peralatan elektronik.

Slamet memperkirakan jika grafit akan menjadi salah satu komoditas yang paling dicari, sejalan dengan peningkatan penggunaan baterai kedepannya.

Indonesia memiliki stok batubara dengan peringkat rendah yang melimpah, dan akan dimanfaatkan sebagai prekursor karbon dalam pembuatan anoda baterai.

Baca Artikel  Indonesia Kembangkan Teknologi LTJ untuk Persiapan Eksplorasi

Ketika batubara dibakar dengan oksigen, pada umumnya akan menghasilkan senyawa hidrokarbon dan panas.

Namun, jika dipanaskan dalam kondisi tanpa oksigen, senyawa hidrogen yang dihasilkan dapat diolah lebih lanjut menjadi pitch.

Tidak semua bagian pitch dapat diekstrak dan kemudian dijadikan prekursor karbon untuk pembuatan grafit sintetik, hanya 30-40 persen yang dapat digunakan.

Produk ekstraksi sering disebut juga mesophase pitch, karena mengandung 100 persen karbon yang dapat dikonversi menjadi grafit.

Ketua Tim Penelitian, Phiciato menjelaskan proses pembuatan grafit sintetik secara konvensional. Proses tersebut dapat menggunakan minyak bumi atau batubara namun, keduanya harus melalui proses pada suhu ekstrim sekitar 2.000-3.000 derajat celcius.

Ia juga menambahkan, jika hal tersebut sulit untuk dijangkau bahkan diterapkan karena sulit secara ekonomis pada skala industri. Dibutuhkan katalis agar suhu proses dapat diturunkan hingga mendekati 1.000 derajat celcius.

Baca Artikel  PT Kideco Raih Penghargaan Proper Tingkat Nasional

Baca Juga : ESDM Optimalkan Teknologi untuk Efektivitas Pertambangan

Berdasarkan hasil X-Ray Diffraction menunjukkan grafit sintetik dapat terbentuk pada suhu 1.200 derajat celcius, dengan bantuan katalis berbasis Fe (Ferrum).

“Kunci keberhasilan dipengaruhi dua aspek yaitu, efektivitas pembuatan mesophase dan pemilihan jenis katalis. Saat ini tim peneliti masih berfokus pada pembuatan mesophase dan ke depan akan mengembangkan katalis yang cocok dan ekonomis” ujar Phiciato.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer