ilmutambang.com – Limbah tambang yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan dapat menimbulkan bencana harus diatasi dengan menjalankan fungsi wastewater treatment plant atau instalasi pengolahan air limbah tambang (IPAL). Penerapan fungsi ini menjadi salah satu solusi terbaik yang sering digunakan di industri pertambangan.
Dalam pengertiannya, IPAL merupakan struktur yang dirancang khusus untuk membuang limbah industri, baik biologis maupun kimiawi dari air. Adanya fungsi IPAL ini diharapkan dapat mengurangi risiko tercemarnya air sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, atau memasak.
Secara umum, IPAL memiliki 4 fungsi utama. Pertama, untuk menetralisir kontaminan, dimana racun bahaya yang menimbulkan kontaminan dan mengganggu kesehatan akan diminimalisasi.Â
Baca Juga : 4 Faktor Penentu Ketahanan Tambang di Masa Digitalisasi
Berikutnya, menjaga kelestarian lingkungan, adanya tata kelola air limbah membuat lingkungan di sekitar pertambangan terbebas dari kontaminasi racun yang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia, merusak struktur tanah, dan memicu kematian makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan.
Ketiga adalah meningkatkan kualitas tambang, pengolahan air limbah dapat menghasilkan aliran limbah yang cocok untuk pembuangan dan penggunaan kembali terhadap lingkungan. Secara tidak langsung, hal ini efektif meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertambangan. Terakhir, adanya IPAL juga akan mengurangi biaya produksi.