Kamis, September 19, 2024
Berita Tambang‘Ngwenya Mine’ Si Tambang Tertua di Dunia

‘Ngwenya Mine’ Si Tambang Tertua di Dunia

Ngwenya Mine merupakan tambang tertua di dunia, yang diperkirakan ada sejak 43000 SM. Penambangan ini memiliki terletak di barat laut Negara Eswatini. Dulunya negara kecil ini bernama Swaziland yang berlokasi di selatan Afrika. 

Di wilayah ini terdapat hematite dan specularite yang mengandung besi. Hematite dalam bahasa Swazi disebut ”libovu” dan specularite disebut  ”ludumane”.

Penduduk setempat di zaman dahulu menambang hematite sebagai pigmen pada lukisan batu, sedangkan specularite (bijih berkilau) digunakan oleh kepala suku sebagai cat tubuh pada acara-acara seremonial.

Hasil data arkeolog menjelaskan jika pada sekitar 400 Masehi, penduduk dari utara Sungai Limpopo datang ke daerah Ngwenya untuk mengekstraksi bijih besi dengan palu yang kemudian hasilnya dijual ke berbagai tempat.

Baca Artikel  Penyelamatan Lingkungan dengan Reklamasi dan Pascatambang

Kemudian pada 1964 dilakukan penambangan modern dengan metode open pit oleh The Swaziland Iron Ore Development Company (SIODC) yang dimiliki oleh The Anglo-American Corporation.

Total galian perusahaan  yang diekstraksi mencapai 20 juta ton bijih besi dan masih menyisakan sekitar 32 juta ton cadangan bijih. Namun, penambangan tersebut tidak bertahan lama karena terjadi banjir pada tahun 1977.

Di tahun selanjutnya, Ngwenya Mine selaku tambang tertua di dunia ini menjadi wilayah tambang yang cukup kontroversi. Pemerintah mulai melakukan perencanaan untuk membuka tambang kembali.

Sayangnya, pergerakan ini diwarnai dengan permasalahan  korupsi, pencemaran lingkungan, dan diketahui adanya kondisi kerja yang buruk.

Baca Juga: Menilik Potensi Batubara di Industri Tekstil

Baca Artikel  Siapa Sangka, Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas Loh..

Pada tahun 1982, wilayah ini dilindungi oleh Malolotja Nature Reserve dan dikelola oleh Swaziland National Trust Commission. Lalu 2011, Ngwenya Mine akhirnya kembali dibuka oleh perusahaan India bernama Salgaocar.

Pembukaan ini hanya berlangsung selama 3 tahun dan berhenti pada tahun 2014 karena turun harga bijih besi dunia. Tahun 2018, rencananya akan dibuka kembali namun tidak jadi karena masalah kebakaran di daerah tersebut.

Kemudian pada 25 Mei 2020 lalu.Laporan The Times of Eswatini  menyebutkan jika Ngwenya Mine akan kembali dibuka oleh Vuka Lilanga Minerals.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer