Pandemi Covid-19 tidak menghambat produksi Nikel, bahkan Nikel sebagai komoditas mineral telah mencapai di atas 100% dari target hingga November 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak.
Yunus menyebutkan, realisasi produksi katoda tembaga hingga November 2020 telah mencapai 91% dari target, emas 85%, perak 80%, timah 70%, feronikel 101%, nickel pig iron (NPI) 127%, dan nickel matte 108%.
Menurut Yunus, capaian produksi timah hanya 70% dikarenakan harganya yang tertekan, sehingga produksinya diturunkan. Kondisi ini menurutnya wajar terjadi.
“Mungkin sebagian orang dengan adanya pandemi ini menjadikan produksinya turun. Tapi dari data kami, masih ada yang capaiannya sudah di atas 100% dari target, itu fakta dari produksi,” Ujar Yunus, Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, menurutnya capaian ekspor rata-rata komoditas mineral juga menunjukkan hal positif, kecuali feronikel.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Akibat Covid Jenis Baru
Hal ini dikarenakan mestinya smelter milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur telah beroperasi, namun kini masih terkendala karena masalah belum tersedianya pasokan listrik, sehingga operasional harus ditunda.
“Capaian ekspor saya kira luar biasa katoda tembaga sudah capai 102%, emas 104%. Saya kira baik semua, kecuali feronikel,” Ungkap Yunus.