Pemerintah dan Badan Riset dan Teknologi Nasional (BRIN) sedang meninjau teknologi pelindian emas dengan sianida untuk pengolahan emas.
Tinjauan tersebut diperuntukkan sebagai alternatif pengolahan emas bebas merkuri (Hg), dengan menggunakan larutan sianida, tiosulfat dan tiourea.
Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyatakan, pelindian emas dengan larutan sianida adalah teknologi yang paling mumpuni dalam pengolahan emas.
Berdasarkan kajian keekonomian, adanya teknologi pelindian emas dengan sianida ini mampu memberikan persentase perolehan emas terbaik dan tertinggi. Penggunaan teknologi ini juga paling ekonomis dibandingkan dengan dua teknologi lainnya.
Proses dari teknologi ini adalah sebagai berikut, pelindian sianida melarutkan lumpur yang mengandung emas dan menambahkan karbon aktif untuk menyerap emas. Sehingga tidak lagi dibutuhkan merkuri yang sulit didegradasi.
Lewat teknologi ini, senyawa racun sianida diubah secara kimiawi menjadi zat kimia lain yang tingkat racunnya lebih kecil dan mampu dinetralisir.
Pelindian emas dengan sianida dapat mengolah 10 gram bijih emas menjadi 9 gram emas bullion. Sedangkan dengan menggunakan merkuri, 10 gram bijih emas hanya menjadi 3 gram emas bullion.
Lana menyampaikan, jika pihaknya akan terus berupaya untuk mengatasi penggunaan merkuri melalui edukasi bahaya merkuri terutama kepada penambang emas skala kecil dan kepada pertambangan tanpa izin.
Dari segi pemerintah saat ini telah menetapkan peraturan yang melarang penggunaan merkuri pada kegiatan pertambangan atau pengolahan emas.
Serta mempercepat upaya formalisasi pertambangan rakyat dan melakukan upaya penertiban pertambangan emas berizin di berbagai lokasi.
Baca Juga :Â Pahami Yuk Proses Penambangan Emas Modern
Pemerintah memiliki Rencana Aksi Nasional di mana pemerintah menetapkan target pengurangan merkuri 100 persen di sektor pertambangan emas skala kecil. Target tersebut menyasar 180 lokasi kabupaten/kota pada 2025.
Sebanyak 10,45 ton merkuri telah berhasil dihapuskan pada rentang tahun 2019-2020, dan sebanyak 5 lokasi penambangan emas skala kecil sudah tidak lagi menggunakan merkuri.