Step Temperature Acid Leaching (STAL) adalah teknologi yang dikembangkan oleh anak bangsa yang dapat mengolah nikel kadar rendah dan mampu bersaing, bahkan disebutkan lebih ramah lingkungan.
Teknologi STAL memproses bijih nikel dengan tekanan atmosfer dan disebut mampu menghasilkan recovery nikel diatas 90%.
Teknologi yang dikembangkan oleh PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) ini dapat menghasilkan limbah yang ramah lingkungan. Limbah nikel tersebut dapat diolah menjadi produk yang bernilai.
Limbah nikel ramah lingkungan yang dihasilkan oleh teknologi STAL menghasilkan residu Fe (besi) dan Al (aluminium). Kedua residu ini dapat diolah menjadi bijih besi atau iron ore atau produk lainnya.
Selain itu, STAL juga dapat menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah jika dibandingkan dengan teknologi pengolahan nikel lainnya.
Teknologi ini dapat berbentuk secara modular dan dinilai cocok untuk digunakan di lokasi-lokasi yang dekat dengan wilayah pertambangan nikel. STAL juga dapat lebih mudah dijangkau oleh industri tambang skala kecil di Indonesia.
Desain teknologi STAL membutuhkan bijih nikel sebesar 170 ribu ton per tahunnya atau 600 ton bijih nikel per harinya untuk setiap modular STAL.
Teknologi ini dapat mengolah bijih nikel dengan kadar rendah hingga 1,1%. Untuk menghasilkan 1.800 ton nikel, STAL membutuhkan listrik sekitar 1,3 megawatt hour.
Adanya pengembangan teknologi anak bangsa ini patut diapresiasi dan dipandang sebagai sebuah terobosan untuk aplikasi pengolahan nikel dalam skala lebih kecil.
Baca Juga : Deretan Negara Ini Raup Untung Besar Dari Bisnis Nikel
Diharapkan dengan adanya teknologi ini, Indonesia dapat lebih menarik investor yang lebih masif.