Tambang Tenaga Surya – Kolaborasi antara Tesla Inc. bersama perusahaan layanan keuangan Block Inc. dan perusahaan blockchain Blockstream Corp dilakukan untuk membangun fasilitas penambangan bitcoin open-source dan bertenaga surya.
Bitcoin adalah mata uang digital. Untuk menambang bitcoin, diperlukan komputer bertenaga tinggi yang bisa memecahkan teka-teki matematika kompleks.
Sementara itu, proses penambangan tersebut lebih bergantung pada bahan bakar fosil. Sedangkan tambang ini akan ditenagai oleh instalasi dan baterai surya milik Tesla.
Blockstream dan Block sebelumnya dikenal sebagai Square. Sementara Tesla dikenal dengan infrastruktur tenaga surya yang memproduksi baterai Megapack.
Pada Mei lalu, Tesla berhenti menerima bitcoin untuk pembelian mobil karena kekhawatiran terkait lingkungan sekitar penambangan bitcoin.
Pembiayaan pengembangan sebanyak USD 12 juta ini akan dibagi rata. Pada Juni 2021 Square akan menginvestasikan sekitar Rp 71,8 miliar (USD 5 juta) pada tambang bertenaga surya itu.
Baca Juga: Mengenal FABA, Limbah Batubara yang Kini Bermanfaat…
Penambangan Bitcoin (BTC) tersebut kemudian direncanakan dapat mendanai instalasi dan inovasi energi terbarukan serta diharapkan akan siap dan beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.
Tambang bitcoin tenaga surya ini akan memiliki kekuatan komputasi sebesar 30 petahash/detik dan kapasitas energi hanya 1 megawatt (MW).
Mereka akan memberi informasi mengenai operasional dan keuangan real-time tentang tambang, konsumsi energi dan hashrate.
Data tersebut akan menyajikan informasi tentang debat publik seputar penambangan off-grid dan apakah itu dapat mendanai perluasan tenaga surya.Â