Pada pekan ini Senin, (9/5/2022) harga batubara akhirnya melonjak nyaris 20%. Kenaikan ini seakan balas dendam karena pekan sebelumnya harga batu hitam ini sempat merosot.
Di pasar ICE Newcastle (Australia) sepanjang minggu ini, harga batubara melesat 19,73% secara point-to-point, dan menjadi kenaikan mingguan tertinggi sejak pekan pertama Maret. Sementara sepekan sebelumnya, harga komoditas ini jatuh 14,42%, selepas naik tiga pekan berturut-turut.
Kenaikan harga batubara disebabkan karena tingginya permintaan. Pemerintah India mendesak dunia usaha dalam negeri untuk segera mengimpor batubara sebanyak 19 juta ton, dengan tenggat waktu akhir Juni ini.
Alasanya adalah kebutuhan listrik di Negeri Bollywood ini sedang tinggi. Sementara gelombang panas membuat penggunaan pendingin ruangan meningkat, yang otomatis meningkatkan konsumsi batubara.
Sebagai antisipasi terjadinya krisis listrik akibat kekurangan pasokan batubara, tiga negara bagian India akan mengimpor 10,5 juta ton batubara dalam beberapa bulan ke depan.
Negara bagian Maharashtra berencana mengimpor 8 juta ton batubara. Gujarat akan memesan 1 juta ton. Sedangkan Tamil Nadu akan mengimpor 1,5 juta ton.
Ketiga negara bagian India tersebut merupakan pengguna listrik terbesar di negara itu, yaitu hampir sepertiga dari permintaan listrik India pada tahun 2021.
Baca Juga: Harga Batubara Akhirnya Melonjak, Jadi US$288,40/Ton
Pemerintah India juga telah memerintahkan kepada pemerintah negara bagian Karnataka, Uttar Pradesh, Madhya Pradesh, Punjab dan Haryana untuk mengimpor total 10 juta ton batubara.
Langkah India, sebagai importir batubara terbesar kedua di dunia tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga batubara global lebih lanjut.