INDY Bidik 50% Pendapatan Sektor Non Batu Bara
PT Indika Energy Tbk. sebagai perusahaan emiten pertambangan, saat ini terus memacu upaya diversifikasi portofolio bisnis di luar sektor batu bara.
Perusahaan menargetkan sektor nonbatu bara dapat berkontribusi sampai 50 persen terhadap pendapatan keseluruhan pada 2025.
Wakil Direktur Utama, Indika Energy Azis Armand, mengatakan bahwa perseroan berkomitmen untuk terus bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya berfokus pada satu sektor batu bara.
Hal tersebut disebabkan pada tahun ini dibayangi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Diversifikasi itu tidak hanya terbatas dilakukan perseroan secara holding, tetapi juga menjadi strategi usaha oleh entitas anak perusahaan, seperti PT Petrosea Tbk (PTRO).
(PTRO) juga didorong untuk aktif mengeksplorasi dan mengambil kontrak kerja konstruksi di luar sektor batu bara.
Oleh karena itu, perusahaan targetkan 50 persen pendapatan perseroan berasal dari kontribusi sektor nonbatu bara pada 5 tahun mendatang.
Adapun, hingga kuartal III/2020 rincian pendapatan emiten PT Indika Energy Tbk yang berkode saham INDY itu mayoritas masih dari sektor batu bara.
Dengan rinciannya, yaitu pendapatan sebesar 76 persen masih dari sektor batu bara, sedangkan sektor nonbatu bara baru berkontribusi sekitar 24 persen.
Lebih rinci, kontribusi sektor nonbatu bara itu berasal dari PTRO yang telah mengembangkan bisnis EPC dan entitas usaha lain.
Baca Juga: Green Mining Kunci Utama Investasi Tesla
Tripatra yang mengembangkan bisnis EPC ke sektor downstream, petrokimia, dan pembangkit listrik.
Sementara itu, perusahaan juga mempersiapkan sejumlah ekspansi bisnis lainnya, seperti terminal penyimpanan BBM, tambang emas, energi terbarukan, dan teknologi.