Kisah inspiratif saat bulan ramadhan kali ini datang dari Fuad Hadzic, seorang pekerja buruh tambang batubara asal Bosnia-Herzegovina yang telah puasa di bawah tanah selama 30 tahun.
Selama bertahun-tahun berpuasa sambil menambang di Zenica, Bonisa Hadzic tidak merasa ada hambatan sama sekali. Menurut dia, atas pertolongan Tuhan ia selalu dapat berpuasa tanpa hambatan yang berarti.
Zenica merupakan kota industri dan juga salah satu kota terbesar di Bosnia-Herzegovina. Secara geografis kota ini berada di paling tengah negara tersebut.
Di samping terkenal sebagai kota industri, Zenica juga adalah pusat perguruan tinggi di Bosnia. Sejak pendudukan Turki Usmani (1463-1878 M), mayoritas penduduk adalah muslim.
Di kedalaman 500 meter di bawah tanah, selama berjam-jam para buruh tambang batubara ini bekerja. Mereka tetap taat berupasa dan di antara puluhan buruh tambang berkumpul membawa kantong plastik berisi makanan yang dibawa dari rumah untuk berbuka puasa.
Para buruh tambang tidak bisa melihat matahari terbenam apalagi mendengarkan adzan di dalam terowongan itu. Tetapi dengan bantuan ponsel dan jam tangan mereka dapat mengetahui waktu yang tepat untuk berhenti dan mencari tempat untuk duduk, membaca doa pendek dan membuka bungkus makanan untuk berbuka puasa bersama.
Selepas berbuka puasa dengan setengah terburu-buru, salah seorang dari mereka mengumandangkan azan serta mencukupkan untuk iqamah. Kemudian salat Maghrib berjamaah sebelum kembali bekerja lagi, yang tidak hanya menguras tenaga namun juga berbahaya itu.
Baca Juga: Indonesia Sumbang 37 Persen Pasokan Nikel Dunia
Tambang batubara Zenica selama ini tidak memperoleh pemeliharaan yang baik, bahkan tidak ada penanaman modal maupun modernisasi material akibat peristiwa konflik etnis awal 90-an.
Inspiratif – Fuad Hadzic bercerita tentang musibah yang hampir merenggut nyawanya terjadi pada 2014 lalu. Hadzic mengaku selamat dari bencana runtuhnya terowongan bersama 33 penambang lainnya dan terjebak di bawah tanah selama beberapa jam. Lima di antara mereka tewas di tempat.
Dengan lantang mereka mengucapkan semua doa yang dihafal sembari menguatkan satu sama lain untuk terus berharap, karena tahu hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan mereka. Fuad Hadzic yakin bahwa kejadian itu hanya ujian iman dari Tuhan.
Melalui kisah itu, Hadzic memberikan penegasan bahwa Tuhan telah dan akan senantiasa melindunginya di saat-saat paling berbahaya dalam hidupnya. Ia juga selalu memberinya kekuatan untuk menjalankan perintah-perintah agama.