ilmutambang.com – Kalian sudah tahu apa saja tahapan manajemen risiko k3? suatu perusahaan pertambangan wajib mengimplementasikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hal tersebut lantaran seluruh kegiatan operasionalnya harus selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian dan penekanan pada keselamatan dan kesehatan karyawan.
Kunci keberhasilan pelaksanaan K3 terletak pada manajemen risiko. Manajemen Risiko Pertambangan adalah sebuah proses interaksi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan menanggulangi bahaya di tempat kerja.
Ini semua untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang dapat terjadi di daerah pertambangan, seperti kebakaran, ledakan, tanah longsor tanah, gas beracun dan suhu yang ekstrem.Â
Tahapan Manajemen Risiko K3 di Pertambangan
Manajemen risiko meliputi lima langkah, berikut rinciannya:
-
Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi melibatkan para pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, pada setiap tahap proses Manajemen Risiko. Hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan dalam evaluasi Manajemen Risiko. -
Penetapan Konteks
Penetapan konteks yaitu penentuan batasan-batasan risiko yang akan dikelola. Misalnya kegiatan dan proses rutin dan tidak rutin; perubahan pada organisasi, lingkungan kerja, kegiatan dan material; modifikasi sistem manajemen Keselamatan dan dampaknya pada operasi, proses dan kegiatan;Selain itu, ada juga bagian pembangunan fasilitas baru, pengenalan peralatan dan proses yang baru, kegiatan dan instalasi di dalam atau di luar lokasi kerja; faktor personal pekerja; kegiatan orang lain yang memiliki akses ke tempat kerja; dan lainnya.
-
Identifikasi Bahaya
Mengidentifikasi potensi sumber-sumber bahaya, wilayah yang terdampak dan potensi konsekuensi dengan mempertimbangkan berbagai hal terkait.
-
Penilaian dan Pengendalian Risiko
Melakukan penilaian risiko dilakukan melalui proses evaluasi risiko untuk menentukan apakah risiko itu dapat ditolerir atau tidak. Menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko melalui prosedur pengendalian risiko sebagai berikut:
- Rekayasa, melalui eliminasi, substitusi dan isolasi
- Administrasi, memberi rambu peringatan, rotasi pekerja melalui jadwal kerja juga pembatasan jam kerja
- Praktik kerja, menganalisa keselamatan pekerjaan, prosedur kerja baku, instruksi kerja dan pelatihan.
- Alat pelindung diri, memastikan penggunaan alat pelindung diri dengan tepat dan benar, juga menetapkan dan mendokumentasikan langkah-Iangkah pengendalian yang sudah ditetapkan.
-
Pemantauan dan Peninjauan
Melakukan pemantauan dan peninjauan secara berkala untuk memastikan pengendalian risiko dilakukan secara memadai.
Kawan tambang, dengan menerapkan Manajemen Risiko, perusahaan pertambangan dapat meminimalkan risiko kerugian yang lebih besar dan meningkatkan kepercayaan stakeholder serta pemerintah.
Dikarenakan jika tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan karyawan yang produktif akan meningkatkan dan produktivitas perusahaan.Â