ilmutambang.com – Pada artikel ini, kita akan membahas jenis tanaman Revegetasi Tambang.Â
Tidak dapat dipungkiri, aktivitas eksplorasi tambang berdampak terhadap kelestarian lingkungan dan ekosistem sekitar area tambang. Demi mencegah kerusakan lebih jauh, perencanaan reklamasi lahan bekas tambang perlu dilakukan perusahaan tambang.Â
Kegiatan reklamasi telah diatur dalam UU Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) No. 3 Tahun 2020.
Tujuan reklamasi untuk memulihkan kembali kesuburan lahan pasca tambang seperti semula. Salah satu kegiatan penting dalam reklamasi tambang adalah revegetasi.
Revegetasi lahan akan menumbuhkan tanaman yang kemudian akan membentuk ekosistem baru.
Keberhasilan revegetasi bergantung pada jenis tanaman yang mengacu pada rancang teknis pelaksanaan reklamasi tambang, serta waktu penanaman yang tepat untuk jenis tanaman tersebut. Â
Jenis Tanaman Revegetasi
Berikut ini tiga jenis tanaman yang dapat ditanam di lahan bekas pertambangan:Â
Tanaman Cover Crop
Tanaman penutup lahan atau Legume Crop Cover (LCC) merupakan tanaman khusus yang ditanam untuk memperbaiki struktur tanah dengan memperbaiki sifat fisik, kimia tanah. Adanya tanaman ini secara tidak langsung akan menambah unsur hara dalam tanah.
LCC terdiri dari jenis tanaman kacang–kacangan (Leguminosa) karena memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari udara bebas. Tanaman jenis ini juga mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dengan cara menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar.
Tanaman Fast Growing
Tanaman pokok (fast growing) merupakan tanaman yang dapat ditanam pada awal kegiatan penanaman karena cepat tumbuh. Tanaman pokok akan tumbuh lebih baik jika ditanam bersamaan dengan tanaman cover crops. Karena keduanya tumbuh saling menyuburkan.
Tanaman jenis ini pun mampu menciptakan iklim mikro yang sesuai bagi ekosistem hutan yang terbentuk. Beberapa jenis tanaman pokok diantaranya sengon, pinus, turi, ketapang, trembesi, eukaliptus dan lamtoro.
Tanaman Sisipan
Tanaman sisipan adalah tanaman endemik kehutanan atau buah-buahan yang ditanam di sela tanaman pokok reklamasi.
Kehadiran tanaman ini akan memperkaya jenis tanaman dan mempercepat terbentuknya ekosistem mikro.Tanaman sisipan dapat mencegah terjadinya erosi tanah, penyebaran debu dan meminimalisir kebisingan.
Guguran daun dari tanaman ini juga dapat membantu dalam proses penyuburan tanah karena menghasilkan bahan organik yang tinggi.
Beberapa tanaman sisipan, seperti pohon pinang, lamtoro gung, mersawa, kapur, ulin, meranti, keruing, eboni dan gaharu.
Penanaman tiga jenis tanaman pada revegetasi lahan bekas tambang membantu keberhasilan reklamasi. Agar revegetasi berhasil, bisa diawali dengan penanaman tanaman cover crop yang membantu meningkatkan kesuburan tanah.
Setelah ditanam tanaman penutup, bisa dilanjutkan penanaman fast growing untuk menciptakan iklim mikro lingkungan sekitar sehingga tercipta ekosistem baru, terakhir dibantu dengan tanaman sisipan untuk mempercepatkan terbentuknya ekosistem.