Sawahlunto adalah situs tambang batubara tertua di Asia Tenggara yang terletak di lembah yang sempit di sepanjang pegunungan Bukit Barisan. Kota Sawahlunto dikelilingi oleh beberapa bukit yaitu, Bukit Polan, Bukit Pari, dan Bukit Mato.
Selain itu Sawahlunto juga dikelilingi oleh 3 kabupaten yakni, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Sijunjung. Hingga saat ini kota Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang batubara atau Kota Wisata Tambang Multi Etnik yang Berbudaya
Ada begitu banyak bangunan tua peninggalan sejarah yang ada di kota ini, terutama yang berkaitan dengan fungsi kota sebagai pusat tambang batubara yang terbesar di Asia Tenggara. Bahkan, sebagian wilayah di Sawahlunto ditetapkan pemerintah sebagai cagar budaya daerah.
Untuk semakin mengenal kota tambang batubara ini, berikut dituliskan dengan rinci 4 fakta menarik tentang Sawahlunto.
1. Tambang Batubara Tertua di Asia Tenggara
Keunikan Sawahlunto adalah dikenal sebagai kota yang memiliki situs tambang tertua batubara di Asia Tenggara. Tambang batubara tersebut bernama Ombilin. Bahkan, tambang tersebut sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Menariknya lagu, tambang batubara Ombilin menjadi satu-satunya tambang batubara yang terletak di bawah tanah. Kerap kali tambang ini disebut mirip dengan ertambangan yang di Belgia. Di dalam tambang ini terdapat beberapa peninggalan asli, seperti terowongan Mbah Soero, perumahan pekerja dan pekerja tambang (Tangsi Baru dan Tanah Lapang), pemfilteran batubara, pabrik kereta api, kantor pemerintah, pemukiman, dan pemkot.
Baca Juga : ‘Yubari’ Museum Tambang yang Sarat Sejarah di Jepang
2. Kota Arang
Kota Sawahlunto juga kerap disebut sebagai kota Arang karena wujud batubara yang berwarna hitam seperti arang. Seperti yang diketahui, batubara adalah sumber energi yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat di kota ini.