Strategi Reklamasi Pertambangan – Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan juga bahan galian tambang. Pemanfaatan bahan galian tambang di Tanah Air lebih berfokus terhadap hasil pertambangan batubara.
Seringkali kegiatan tambang batubara di Indonesia, sebagai salah bentuk pemanfaatan sumber daya, berdampak terhadap lingkungan, seperti lapisan tanah bekas tambang menjadi kritis.
Upaya untuk memperbaiki lahan bekas galian tambang salah satunya bisa dengan melakukan reklamasi. Reklamasi tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menanam berbagai jenis tumbuhan sampai menutup kembali bekas galian tambang dengan tanah penutup (overburden) hasil galian dari lubang tersebut.Â
Selain itu, terdapat beberapa cara reklamasi lain untuk mengembalikan tanah bekas pertambangan menjadi bagus kembali, berikut rinciannya:Â
- Pengembangan Keanekaragaman Hayati
Cara mengatasi lahan kritis pertama yakni dengan mengembangkan keanekaragaman hayati. Hal ini dilaksanakan dengan menanam berbagai jenis tumbuhan. Aktivitas ini biasa disebut dengan teknik tanam tumpang sari.
Mengapa harus menanam jenis tumbuhan berbeda dan bukan satu jenis saja? Sebab, setiap jenis tumbuhan memerlukan kadar air dan unsur hara berbeda, sehingga keseimbangan unsur hara dalam tanah akan terjaga.
- Reboisasi
Reboisasi merupakan cara mengatasi lahan kritis yang paling umum dilakukan. Kegiatan penghijauan dengan menanam tumbuhan yang mempunyai akar tunjang kuat dan dalam serta hanya memerlukan sedikit air untuk bertumbuh dinamakan reboisasi.
Biasanya jenis tanaman tersebut tidak memerlukan banyak unsur hara. Reboisasi mampu memperkuat tanah dan mengembalikan fungsinya. Reboisasi di daerah pegunungan mampu mencegah tanah mengalami longsor karena ditopang oleh akar yang kuat.
- Menggunakan Eceng Gondok
Eceng gondok mampu meminimalisir pencemaran udara dan air di pertambangan. Sebab, eceng gondok mampu menyerap logam berat yang biasanya terkandung dalam limbah industri.Â
Baca Lainnya Mengenal 3 Langkah dalam Reklamasi Pertambangan
- Menciptakan Sengkedan atau Terasering
Cara mengatasi lahan kritis selanjutnya adalah menciptakan sengkedan atau terasering. Cara ini sangat tepat diterapkan pada dataran tinggi maupun topografi wilayah dengan sudut kemiringan tanah.
Penerapan sengkedan mirip dengan upaya membangun tangga di tanah. Pembuatan tangga pada tanah bertujuan untuk memberikan jalur laju air yang baik. Sehingga air tidak menggenang pada satu tempat saja.Â
Itu dia empat strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi lahan kritis di pertambangan. Maka dari itu, memelihara lingkungan bekas pertambangan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu pemerintah, perusahaan penambang maupun masyarakat luas agar lahan tersebut dapat digunakan kembali.