ilmutambang.com – Kontribusi ilmu teknik industri bagi Pertambangan. Inti proses bisnis pertambangan dimulai dari perencanaan eksplorasi (pencarian sumber mineral), eksploitasi (pengerjaan operasional mineral), proses (memproses bahan mineral pra jual) dan pemasaran mineral.
Untuk membangun sistem operasional penambangan yang menguntungkan, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu, seperti teknik pertambangan, teknik geologi, teknik sipil, teknik geodesi dan geomatika.
Sementara Ilmu Teknik Industri mempelajari tentang perencanaan, monitoring dan control aktivitas industri, menitikberatkan proses yang efektif, efisien dan aman. Titik perhatian Ilmu Teknik Industri adalah kemampuan dalam membuat proses menjadi efisien dan menguntungkan.
Maka kemampuan yang harus dimiliki di sini adalah mengenali secara makro proses bisnis, menjabarkannya ke dalam sub-sub proses dan dengan ilmu optimasi yang dimilikinya, terbentuklah sistem industri yang memenuhi tiga kaidah, yaitu efektif, efisien dan aman-sehat-nyaman.
Selama suatu industri memiliki unsur manusia, mesin, metode/proses, uang dan lingkungan, maka di situ pula Ilmu Teknik Industri dapat diterapkan, termasuk di industri pertambangan.
[ez-toc]
Teknik Industri Bagi Pertambangan
Dalam proses pertambangan, kemampuan teknik industri dapat dimanfaatkan pada sub proses berikut:
-
Proses analisis kelayakan investasi tambang.
Proses analisis kelayakan penambangan ini memperhitungkan cost dan revenue. Ilmu Teknik Industri yang mempelajari analisis biaya, manajemen risiko industri dan analisis manajemen lainnya dapat menunjang pengambilan keputusan untuk meneruskan proyek atau menghentikannya.
-
Proses Evaluasi Performa Operasional Pertambangan
Dalam tahap pengerjaan operasional tambang secara rutin, maka perlu sistem monitoring dan controlling. Ilmu Teknik industri dapat memberikan rekomendasi dan strategi untuk memperbaiki sistem yang berjalan.
-
Proses Perencanaan dan Pemantauan Implementasi Sistem Kerja Aman Dan Sehat.
Ilmu Teknik Industri dapat membantu bidang manajemen K3, yaitu dengan mengevaluasi sistem yang berjalan dan membuat sistem baru sebagai perbaikan.
Melalui kajian ergonomic, mulai dari penilaian risiko kerja di kantor, di bengkel/workshop, di lapangan. Juga penilaian budaya selamat (safety culture), fatigue management dan sistem strategis untuk penerapan SHE jangka panjang.
-
Sistem Rantai Suplai aan Penggudangan (Supply Chain and Warehousing)
Ilmu optimasi rantai suplai, logistik dan pergudangan yang dimiliki Ilmu Teknik Industri, dibutuhkan untuk memastikan proses pemesanan dan permintaan dapat berjalan seimbang. Mulai dari logistik operasional tambang (alat berat, bahan peledak, alat pelindung diri), maupun untuk kegiatan pendukungnya (perlengkapan kantor, bahan bangunan, dll).
-
Sistem Penjadwalan Pengapalan Bahan Mineral
Dalam proses pengapalan diperlukan kemampuan penjadwalan produksi (yang fleksibel diterapkan sesuai ruang lingkup pengapalan), yang akan menghasilkan jadwal yang optimal, yang memastikan ketersediaan bahan mineral (pasca proses) dapat dikirim. Ilmu Teknik Industri tidak hanya memberikan optimasi waktu, namun juga optimasi jumlah stok bahan mineral yang harus memenuhi kapasitas kapal pengangkut.
Keilmuan di atas tentunya dikuasai oleh sarjana Teknik Industri, maka Ilmu Teknik Industri memiliki banyak sumbangan dan manfaat dalam industri pertambangan.